Kita percaya dan yakin bahwa yang menciptakan kita, yang menghadirkan kita, yang membuat kita ada sampai sekarang adalah Allah, Hanya Allah. walaupun apa yang telah kita tempuh ini selama ini merupakan kerja keras kita, orang tua kita, tapi semua itu tidak lepas dari campur tangan Allah. Tidak meleset dari kitab Luh Mahfuz yang telah digariskan oleh Allah. dari semua yang kita dapatkan, kita peroleh, kita nikmati selama ini, pernahkah tersirat bahwa semua ini adalah kurnia Allah, kehendak Allah dan pernahkan kita bersyukur, berterima kasih kepada Allah atas apa yang telah digariskan oleh Allah swt tersebut.
Kita bersyukur atas kurnia Allah tidak hanya sebatas dari materi, tidak hanya sebatas keberhasilan semata, tidak hanya sebatas kenikmatan dan kekayaan yang kita terima. kita seharusnya juga bersyukur atas jiwa dan raga yang selama ini kita gunakan. sedarkah kita bahwa kurnia terbesar dari Allah swt. adalah diberikannya kesempatan kepada kita untuk bisa bernafas sampai detik ini, nafas ini tidak boleh dibeli, bayangkan bila kita tidak boeh bernafas, maka semua harta, pangkat, keberhasilan, dan semua kenikmatan tidak boleh kita rasakan lagi.
Pernahkah kita bersyukur bahwa selama ini kita telah menggunakan jasad pinjaman dari Allah untuk kepentingan kita, pernahkah pula kita minta iZin kepada Allah untuk memakai anggota tubuh kita ini untuk kepentingan kita. baik itu untuk kepentingan peribadi, ibadah, untuk kebaikan atau untuk kejahatan. tangan, kaki, mata, hidung, telinga, mulut, semua ini adalah milik Allah, bukan milik kita. makanya digambarkan kehidupan didunia ini adalah sementara. Kehidupan sebenarnya yang kekal, abadi, adalah kehidupan setelah mati. untuk itu sebaik baiknya manusia adalah mereka yang bisa mensyukuri nikmat Allah, kurnia Allah dan tidak pernah lupa kepada Allah.
Jangan hanya kepada manusia saja kita berterima kasih, jika kita terima wang dari seseorang kita mengucapkan terima kasih, kita diberi makanan jiran tetangga kita ucapkan terima kasih, kita jatuh terus dibantu orang untuk berdiri, lihat sendiri bila kita diberikan sesuatu dari seseorang dan kita lupa dan tidak berterima kasih, apa tanggapan mereka? insya Allah keluar kata kata, dasar tidak tau balas budi, dasar tidak tahu berterima kasih, dasar orang sombong.
tetapi ketika kita sembuh dari sakit, ketika kita diselamatkan dari bencana, ketika kita gunakan semua anggota tubuh ini untuk kepentingan kita, kita tidak pernah mengucapkan syukur dan berterima kasih kepada Allah.
Sedarkah kita bahwa Allah menjaga kita siang dan malam, menjaga kita 24 jam. Allah melayani kita baik saat kita sedar atau ketika kita tidur, ketika kita ingin melangkahkan kaki, Allah menggerakkah kaki kita, ketika kita ingin memegang sesuatu – Allah pun menggerakkan tangan kita, ketika kita ingin merasakan makan – Allah membantu kita memasukkan sampai kedalam perut kita sehingga kita bisa merasakan kenyang. kita ingin buang air, Allah mengeluarkannya dari tubuh kita, apa jadinya bila Allah ambil semuanya……..
kita tidak bisa buang air
kita tidak bisa menggerakkan tangan kita
kita tidak bisa menggerakkan kaki kita
kita tidak bisa merasakan makanan
subhanallah… maha besar Allah….
bagaimana cara berterima kasihnya….
Allah maha mengetahui, Allah maha mendengar, dengan mengucapkan syukur alhamdulillah bisa …
tapi tidak hanya syukur dimulut, tetapi dirasakan dalam hati, tidak hanya diucapkan tetapi dihayati, dirasakan sampai didalam hati, dalam rasa kita.
akan lebih baik lagi bila kita bersyukur dengan memperbaiki kualitI ibadah kita, meningkatkan kekusyukan dalam solat wajib, meningkatkan solat sunnah. dengan berdzikir. dll.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan