Ukhwah Islamiyyah

Sabtu, 24 Julai 2010

Suluh keaiban diri...'hamba Allah' yang tiada punya apa-apa..

سم الله الرحمن الرحيم

Tahukah anda, jalan apakah bagi kita untuk mengenal segala keaiban-keaiban diri kita dan dapat pula mengatasi semua itu? Imam Al-Ghazali r.a telah menunjukkan jalannya sebagai berikut:

Hendaklah seseorang itu berada di bawah pimpinan seorang guru, dia dapat melihat kekurangan-kekurangan dan keaiban-keaiban serta penyakit-penyakit murid yang dipimpinnya. Dengan demikian si guru dapat mengeluarkan hukum-hukum atau jalan-jalan apakah yang harus dijalani oleh murid agar penyakit-penyakitnya sembuh.

•Bergaul dengan teman yang mencintai kita dan berhati benar terhadap kita. Bergaul dengan teman itu ertinya, kita dapat diawasi olehnya mengenai hal keadaan kita dan pekerjaan kita. Andainya kita menyimpang dari landasan yang sebenarnya, maka si teman tidak segan-segan menegur dan menasihati.

Penyakit-penyakit atau keaiban-keaiban orang lain menjadi pengajaran bagi kita, agar kita tidak mengerjakan penyakit-penyakit yang serupa

Hendaklah banyak mengambil faedah dari pergaulan sesama kita. Mana yang baik untuk diikuti, maka kerjakanlah. Dan mana yang buruk hindarkanlah, sebab tabiat kemanusiaan antara satu dengan lain kadang-kadang saling berdekatan.

Demikian Imam Al-Ghazali dalam memberikan tuntutan dan nasihat kepada orang-orang sakit di mana segala penyakitnya itu dapat menjauhkannya dari Allah SWT. Bahkan dapat menjatuhkannya ke dalam kemarahan Allah SWT apabila si sakit tidak melaksanakan kewajipan-kewajipan selaku hamba terhadap Tuhannya.

Justeru, dalam kita menggali telaga kekurangan dan kelemahan yang terhimpun di dasar diri kita, maka lihatlah akan hikmat yang tersembunyi padanya. Jangan kita mengatakan bahawa Allah Ta'ala itu zalim kerana mengurniakan kelemahan pada hamba-Nya, tetapi renunglah bahawa dengan adanya kelemahan itu menjadikan “taqarrub” kita kepada Khaliq lebih bermakna. Maka sewajarnya kekurangan dan kelebihan yang terkumpul pada diri anak adam itu disyukuri untuk menzahirkan rasa kehambaan dan kecintaan kepada Pencipta.

sumber: http://khadijahmuhamad.multiply.com

Tiada ulasan:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...